Senin, 13 Februari 2017

Karena kita bukan di surga



Mungkin anda pernah berfikir ingin punya anak-anak rukun, tidak pernah teriak, berkelahi, merapihkan mainan tanpa disuruh, bangun subuh sendiri, shalat tanpa diingatkan, akademik yang menawan dan kesempurnaan - kesempurnaan lainnya. Anda mungkin lupa bahwa ini adalah di dunia, kita belum di surga.
Anda mungkin ingin punya pasangan yang memahami dan melayani, tanpa cela, tanpa kekurangan, selalu ada kapanpun anda perlu, memberikan apa yang anda impikan bahkan sebelum anda meminta, ingat ini dunia fana bukan surga.
Dunia fana ini penuh dengan kekurangan, anomali, dan keharusan untuk bisa menerima, memahami dan toleransi.
Bahkan anak-anak kita pun adalah ujian, ujian panjang yang perlu dijalankan dengan keringat, air mata, jatuh bangun, trials and errors, tidak ada jaminan untuk sukses dalam mengasuh anak sampai ke surga, bahkan selevel anak seorang nabi pun menolak ikut bahtera ayahandanya.
" Dan ketahuilah sesungguhnya harta-harta dan anak-anakmu adalah ujian.. "( Al Anfal :28).
Anak-anak kita pun harus selalu diingatkan bahwa ini adalah dunia, bukan surga, tidak semua yang mereka inginkan bisa didapatkan. Mereka pun harus terlatih untuk kecewa, sekaligus menangani rasa kecewa mereka. Terlatih menghadapi serba serbi hidup yang makin lama semakin sulit bukan sebaliknya, dengan ujian yang semakin berat. Karena kita masih di dunia fana bukan surga.
Mereka pun harus diingatkan bahwa melakukan kesalahan adalah manusiawi, tetapi mengakui kesalahan dan memperbaikinya tanpa menyalahkan orang lain adalah salah satu bentuk tanggungjawab. Karena kita masih di dunia fana bukan di surga.
Jalan menanjak dan berliku menuju surga, terkadang sepi dan anti mainstream, itu yang harus selalu kita ingatkan ke anak-anak, karena Rasulullah bersabda : " Islam datang sebagai ajaran yang asing, dan akan kembali menjadi asing .." ( Muslim).
Jalan ke surga penuh dengan peluh, bahkan terkadang darah dan airmata, hal-hal berat untuk dilakukan, berlawanan dengan jalan ke neraka yang begitu menggiurkan.
ه
“Neraka dilalui dengan hal-hal yang menyenangkan sedangkan syurga dihiasi dengan hal yang tidak disukai” (Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah memudahkan jalan kita untuk mengajak keluarga dan anak-anak kita ke surga, sehingga kita bisa berkumpul bersama dengan keluarga besar dan keturunan kita di surga sebagaimana janji Allah.
" Dan orang-orang yang beriman serta diikuti oleh keturunan mereka dengan keimanan, maka kami akan pertemukan mereka dengan keturunan mereka (di surga) " ( At Thur :21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar